Laman

mickey


Minggu, 16 Oktober 2016

PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP



KEGIATAN BELAJAR 1
PRINSIP DAN MODEL PENGELOLAAN PKR

Menurut Karweit (1987) proses pembelajaran yang baik adalah proses pembelajaran yang efektif ditandai oleh 3 hal sebagai berikut:
1.      Sebagian terbesar dari waktu yang tersedia benar-benar digunakan untuk belajar siswa.
2.      Kualitas pembelajaran guru sangat memadai.
3.      Sebagian terbesar atau seluruh siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar.
Berpijak dari 3 prinsip yang telah disebutkan dapat dirumuskan menjadi 3 pertanyaan mengenai PKR, dimana dalam memberikan jawaban didasarkan padakonteks ciri utama PKR.
1.      Bagaimana mengisi waktu pelajaran yang tersedia dengan aneka kegiatan belajar sehingga siswa selalu dalam tugas belajarnya (on task)?
Contoh jawaban:
a.       Memberikan tugas untuk setiap kelas atau kelompok secara terencana.
b.      Mengatur penugasan sesuai dengan waktu, tempat, alat, dan sumber yang tersedia.
c.       Memperkecil waktu tunggu/ kosong pada siswa.
d.      Menerapkan prinsip guru kelas selalu di hati dan pikiran siswa.
2.      Bagaimana cara agar guru agar selalu dapat meningkatkan kualitas pembelajarannya?
Contoh jawaban:
a.       Menguasai mata pelajaran yang akan diajarkan.
b.      Memahami dengan baik ciri-ciri siswa dan kelas yang dihadapi,
c.       Menguasai dengan terampil aneka model, metode, dan teknik pembelajaran yang sesuai.
d.      Tmpil sebagai guru yang penuh percaya diri, terpercaya, menarik, dan penuh keteladanan.
3.      Bagaimana cara guru mendorong dan meningkatkan keikutsertaan seluruh siswa dalam belajar?
Contoh jawaban:
a.       Menggunakan dengan baik ketrampilan bertanya, memberi penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan, dan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
b.      Menerapkan prinsip guru selalu siaga memperhatikan siswa dan prinsip pada waktu yang sama dapat menangani beberapa kegiatan.
c.       Menciptakan suasana kelas yang demokratis, penuh rasa aman, dan menyenangkan.
Contoh sintakmatik (urut-urutan kegiatan) penglolaan PKR sebagai berikut :
Model utama: PKR Murni
1.      PKR 221 : 2 kelas, 2 mata pelajaran, 1 guru
Dalam model PKR 221, guru menghadapi dua kelas yang berbeda dengan topik yang saling berkaitan. Model PKR 221 merupakan model PKR murni karena prinsip keserempakan terpenuhi tanpa batasan fisik.perhatian tatap muka sebagai wahana pedagogis guru terhadap kelas dapat berlangsung terus menerus. Model ini sangat dianjurkan untuk digunakan karena paling efektif. Namun hanya mungkin diterapkan pada kelas dengan siswa tidak terlalu banyak.
Petunjuk pelaksanaan model PKR 221 :
a.       Kegiatan pendahuluan ±10 menit, memberikan pengantar dan pengarahan dalam satu ruangan.
b.      Kegiatan inti ±60 menit, menerapkan aneka metode yang sesuai untuk masing-masing kelas. Mengadakan pemantapan, bimbingan, balikan sesuai keperluan. Menerapkan prinsip wittiness, alertness, dan overlappingness. Menggunakan dasar mengajar yang sesuai.
c.       Kegiatan penutup ±10 menit terakhir, berdiri di depan kelas menghadapi kedua kelas untuk mengadakan review atas materi dan kegiatan yang sudah dilakukan. Memberikan komentar, penguatan, dan tindak lanjut berupa tugas.
Model Alternatif : PKR Modifikasi
2.      PKR 222 : 2 kelas, dua mata pelajaran, dua ruangan.
Pada pembelajaran PKR 222. Guru dihadapkan pada 2 kelas yang berbeda dengan topik yang berbeda pula. Model PKR 222 merupakan model PKR modifikasi, untuk kondisi siswa lebih dari 20, yang tidak mungkin ditampung dalam satu ruangan. Karena guru harus berpindah-pindah di antara dua ruangan menyebabkan tatap muka antara guru dengan kelas tidak dapat berlangsung terus menerus, sehingga masing-masing kelas harus menunggu hadirnya guru secara bergiliran.
Petunjuk pelaksanaan model PKR 222 :
a.       Kegiatan pendahuluan ±10 menit, menyatukan kedua kelas dalam satu ruangan, apabila ruangan tidak mencukupi siswa dikumpulkan di teras atau lapangan sekolah. Atau guru berdiri pada pintu penghubung antar ruang.
b.      Kegiatan inti ±60 menit, menerapkan aneka metode yang sesuai untuk masing-masing kelas. Mengatur kepindahan dari runag satu ke ruang yang lain secar seimbang, sehingga jika pada saat mengajar pada satu kelas yang satu, kelas yang satunya tidak akan ada kekosongan kegiatan yang membuat siswa menjadi ramai.
c.       Kegiatan penutup ±10 menit, berdiri di tengah pada pintu penyekat ruang untuk memberikan review umum mengenai materi dan kegiatan pembelajaran yang sudah berlangsung, kemudian di berikan tindak lanjut berupa tugas.
d.      Untuk model PKR 222 sedapat mungkin denah ruangan diatur agar pandangan siswa mengarah ke depan dan pintu penghubung.
3.      PKR 333 : 3 kelas, 3 mata pelajaran, 3 ruangan.
Dalam model PKR 333, guru dihadapkan pada 3 kelas yang berbeda, 2 mata pelajaran yang berbeda dengan topik yang berbeda pula, dengan ketiga kelas yang berjajar dengan pinu penyekat antara ketiga ruangan. Model PKR 333 adalah model PKR modifikasi karena prinsip keserempakan tidak terkendalikan dengan utuh secara tatap muka mengingat terhadap batas fisik. Dampak perhatian tatap muka sebagai wahana pedagogis kontrol guru terhadap kelas tidak dapat berlangsung terus menerus. Waktu tunggu masing-masing kelas menjadi lebih lama karena guru harus berpindah di antara 3 ruangan, sehingga waktu menjadi tidak efektif.
Petunjuk pelaksanaan PKR 333 :
a.       Kegiatan pendahuluan ±10 menit, menyatukan kedua kelas dalam satu ruangan, apabila ruangan tidak mencukupi siswa dikumpulkan di teras atau lapangan sekolah. Atau guru berdiri pada pintu penghubung antar ruang.
b.      Kegiatan inti ±60 menit, menerapkan aneka metode yang sesuai dengan masing-masing kelas. Pada model PKR 333 penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) atau Lembar Tugas Siswa (LTS) sangat dianjurkan agar siswa belajar lebih mandiri dan tidak bergantung pada kehadiran guru. Menerapkan metode tutor sebaya untuk memperkecil waktu tunggu siswa.
c.       Kegiatan penutup ±10 menit, memberikan review, penguatan, dan tindak lanjut secara bergantian.
d.      Model PKR 333 termasuk yang lebih rumit karena guru dituntut untuk memiliki mobilitas tinggi. Keungulan ari model ini adalah meningkatkan kemandiran setip kelas dan terbebas dari situasi belajar kelas lainnya.

1 komentar: